JENIS-JENIS BAHAN AJAR

JENIS-JENIS BAHAN AJAR

Makalah ini Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pengembangan Bahan Ajar Matematika

Dosen Pengampu: Dhian Arista Istikomah, S.Si, M.Sc.

Disusun Oleh:

Kelompok 2/Kelas 5A3

     
1. Hepry Yurika (14144100076)
2. Siti Khotimah (14144100087)
3. Reza Nike Oktariani (14144100098)
4. Anisa Fitriana (14144100099)
5. Siti Ratna Sari (14144100101)
6. Heni Novitasari (14144100104)

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

2016

 

JENIS-JENIS BAHAN AJAR

  1. Pengertian Bahan Ajar

Bahan Ajar adalah seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Bahan ajar ( Instructional materials ) adalah pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kopetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri atas pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), ketrampilan, dan sikap atau nilai.

Bahan ajar dapat disajikan dalam bentuk:

  1. Bahan cetak, seperti: handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart;
  2. Audio, seperti: radio, kaset, CD audio, PH;
  3. Audio visual, seperti: video/film, VCD;
  4. Visual, seperti: foto, gambar, model/maket;
  5. Multimedia, seperti: CD interaktif, computer based , Internet.

Secara umum cakupan bahan ajar meliputi: a) Judul, Mata pembelajaran, Standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tempat; b) Petujuk pembelajaran (petujuk siswa/guru); c) Tujuan yang akan dicapai; d) Informasi pendukung; e) Latihan – latihan; f) Petujuk kerja; g) Penilaian.

  1. Jenis-jenis Bahan Ajar
  • Bahan Ajar Berdasarkan Bentuknya

Menurut Mulyasa (2006), bentuk-bentuk bahan ajar atau materi pembelajaran antara lain:

  1. Bahan ajar cetak (Printed)

Bahan ajar cetak dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Jika bahan ajar cetak tersusun secara baik maka bahan ajar akan mendatangkan beberapa keuntungan seperti yang dikemukakan oleh Steffen Peter Ballstaedt, (1994) yaitu:

  1. Bahan tertulis biasanya menampilkan daftar isi, sehingga memudahkan bagi seorang guru untuk menunjukkan kepada peserta didik bagian mana yang sedang dipelajari
  2. Biaya untuk pengadaannya relatif sedikit
  • Bahan tertulis cepat digunakan dan dapat dipindah-pindah secara mudah
  1. Susunannya menawarkan kemudahan secara luas dan kreativitas bagi individu
  2. Bahan tertulis relatif ringan dan dapat dibaca di mana saja
  3. Bahan ajar yang baik akan dapat memotivasi pembaca untuk melakukan aktivitas, seperti menandai, mencatat, membuat sketsa
  • Bahan tertulis dapat dinikmati sebagai sebuah dokumen yang bernilai besar
  • Pembaca dapat mengatur tempo secara mandiri.

Menurut Bandono (2009) penyusunan bahan ajar cetak memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

  • Susunan tampilan
  • Bahasa yang mudah
  • Menguji pemahaman
  • Stimulan
  • Kemudahan dibaca
  • Materi instruksional

Banyak sekali jenis bahan ajar cetak yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran, antara lain adalah handout, modul, buku teks, lembar kegiatan siswa, model (maket), poster dan brosur.

  1. Handout

Menurut Andi Prastowo handout merupakan bahan pembelajaran yang sangat ringkas, bersumber dari beberapa literatur yang relevan terhadap kompetensi dasar dan materi pokok yang diajarkan kepada peserta didik. Pada umumnya handout berfungsi untuk membantu peserta didik agar tidak perlu mencatat, sebagai pendamping penjelasan pendidik, sebagai bahan rujukan peserta didik, memotivasi peserta didik agar lebih giat belajar, pengingat pokok-pokok materi yang diajarkan, memberi umpan balik dan menilai hasil belajar.

  1. Modul

Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru, sehingga modul berisi paling tidak tentang:

  • Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
  • Kompetensi yang akan dicapai
  • Content atau isi materi
  • Informasi pendukung
  • Latihan-latihan
  • Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)
  • Evaluasi
  • Balikan terhadap hasil evaluasi

Pembelajaran dengan modul juga memungkinkan peserta didik yang memiliki kecepatan tinggi dalam belajar akan lebih cepat menyelesaikan satu atau lebih kompetensi dasar dibandingkan dengan peserta didik lainnya. Selain itu, juga meningkatkan kemampuan peserta didik untuk belajar sendiri tanpa tergantung kepada kehadiran pendidik.

  1. Buku teks

Buku teks pelajaran pada umumnya merupakan bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan atau buah pikiran dari pengarangnya yang disusun secara sistematis berdasarkan kurikulum yang berlaku. Buku teks berguna untuk membantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum karena disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku, menjadi pegangan guru dalam menentukan metode pengajaran dan memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru.

  1. Lembar kegiatan siswa

Lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.  Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas.  Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya. LKS berfungsi untuk meminimalkan peran pendidik dan mengaktifkan peran peserta didik, mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan dan kaya akan tugas untuk berlatih.

  1. Model (maket)

Model (maket) merupakan bahan ajar yang berupa tiruan benda nyata untuk menjembatani berbagai kesulitan yang bisa ditemui, apabila menghadirkan objek atau benda tersebut langsung ke dalam kelas, sehingga nuansa asli dari benda tersebut masih bisa dirasakan oleh peserta didik tanpa mengurangi struktur aslinya, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.

  1. Brosur

Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi lengkap tentang perusahaan atau organisasi (Kamus besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Balai Pustaka, 1996).

Dengan demikian, maka brosur dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar, selama sajian brosur diturunkan dari kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa. Mungkin saja brosur dapat menjadi bahan ajar yang menarik, karena bentuknya yang menarik dan praktis. Agar lembaran brosur tidak terlalu banyak, maka brosur didesain hanya memuat satu kompetensi dasar saja.  Ilustrasi dalam sebuah brosur akan menambah menarik minat peserta didik untuk menggunakannya

  1. Leaflet

Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak dimatikan/dijahit. Agar terlihat menarik biasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami. Leaflet sebagai bahan ajar juga harus memuat materi yang dapat menggiring peserta didik untuk menguasai satu atau lebih KD.

  1. Wallchart

Wallchart adalah bahan cetak, biasanya berupa bagan siklus/proses atau grafik yang bermakna menunjukkan posisi tertentu. Agar wallchart terlihat lebih menarik bagi siswa maupun guru, maka wallchart didesain dengan menggunakan tata warna dan pengaturan proporsi yang baik. Wallchart biasanya masuk dalam kategori alat bantu melaksanakan pembelajaran, namun dalam hal ini wallchart didesain sebagai bahan ajar.

Karena didesain sebagai bahan ajar, maka wallchart harus memenuhi kriteria sebagai bahan ajar antara lain bahwa memiliki kejelasan tentang KD dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik, diajarkan untuk berapa lama, dan bagaimana cara menggunakannya. Sebagai contoh wallchart tentang siklus makhluk hidup binatang antara ular, tikus dan lingkungannya.

  1. Foto/Gambar

Foto/gambar memiliki makna yang lebih baik dibandingkan dengan tulisan. Foto/gambar sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan satu rancangan yang baik agar setelah selesai melihat sebuah atau serangkaian foto/gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang pada akhirnya menguasai satu atau lebih kompetensi dasar.

Menurut Weidenmann dalam buku Lehren mit Bildmedien menggambarkan bahwa melihat sebuah foto/gambar lebih tinggi maknanya dari pada membaca atau mendengar. Melalui membaca yang dapat diingat hanya 10%, dari mendengar yang diingat 20%, dan dari melihat yang diingat 30%.  Foto/gambar yang didesain secara baik dapat memberikan pemahaman yang lebih baik. Bahan ajar ini dalam menggunakannya harus dibantu dengan bahan tertulis. Bahan tertulis dapat berupa petunjuk cara menggunakannya dan atau bahan tes.

  1. Bahan Ajar Dengar (Audio)

Bahan ajar audio merupakan salah satu bahan ajar noncetak yang didalamnya mengandung suatu sistem yang menggunakan sinyal audio secara langsung, yang dapat dimainkan atau diperdengarkan oleh pendidik kepada peserta didiknya guna membantu mereka menguasai kompetensi tertentu. Jenis-jenis bahan ajar audio ini antara lain adalah radio, kaset MP3, MP4, sounds recorder dan handphone. Bahan ajar ini mampu menyimpan suara yang dapat diperdengarkan secara berulang-ulang kepada peserta didik dan biasanya digunakan untuk pelajaran bahasa dan musik.

  1. Bahan Ajar Pandang Dengar (Audiovisual)

Bahan ajar pandang dengar merupakan bahan ajar yang mengombinasikan dua materi, yaitu visual dan auditif. Materi auditif ditujukan untuk merangsang indra pendengaran sedangkan visual untuk merangsang indra penglihatan. Dengan kombinasi keduanya, pendidik dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih berkualitas.

Hal itu berdasarkan bahwa peserta didik cenderung akan lebih mudah mengingat dan memahami suatu pelajaran jika mereka tidak hanya menggunakan satu jenis indra saja, apalagi jika hanya indra pendengaran saja.

Bahan ajar pandang dengar  mampu memperlihatkan secara nyata sesuatu yang pada awalnya tidak mungkin bisa dilihat di dalam kelas menjadi mungkin dilihat. Selain itu juga dapat membuat efek visual yang memungkinkan peserta didik memperkuat proses belajar. Bahan ajar pandang dengar antara lain adalah video dan film.

  1. Bahan Ajar Interaktif (Interactive Teaching Material)

Bahan ajar interaktif adalah bahan ajar yag mengombinasikan beberapa media pembelajaran (audio, video, teks atau grafik) yang bersifat interaktif untuk mengendalikan suatu perintah atau perilaku alami dari suatu presentasi. Bahan ajar interaktif memungkinkan terjadinya hubungan dua arah antara bahan ajar dan penggunanya, sehinnga peserta didik akan terdorong untuk lebih aktif.

Bahan ajar interaktif dapat ditemukan dalam bentuk CD interaktif, yang dalam proses pembuatan dan penggunaannya tidak dapat terlepas dari perangkat komputer. Maka dari itu, bahan ajar interaktif juga termasuk bahan ajar berbasis komputer.

  • Bahan Ajar Menurut Cara kerjanya

Menurut cara kerjanya bahan ajar dapat dibedakan menjadi lima macam sebagai berikut:

  1. Bahan ajar yang tidak diproyeksikan

Bahan ajar yang tidak diproyeksikan yakni bahan ajar yang tidak memerlukan perangkat proyektor untuk memproyeksikan isi di dalamnya, sehingga peserta didik bisa langsung mempergunakan (membaca, melihat, dan mengamati) bahan ajar tersebut. Contohnya: foto, diagram, display, model, dan lain sebagainya.

  1. Bahan ajar yang diproyeksikan

Bahan ajar yang diproyeksikan, yakni bahan ajar yang memerlukan proyektor dalam penyampaian bahan ajar terhadap peserta didik. Contohnya: Slide, Film Strips, Overbead Tranparancies (OHP) Dan Proyeksi Komputer.

  1. Bahan Ajar Audio

Bahan Ajar Audio, yakni bahan yang berupa sinyal audio yang direkam dalam suatu media rekaman .Untuk mempergunakannya, kita mesti memerlukan alat pemain (player) media rekaman tersebut, seperti: Tempo Compo, CD Player, VCD Player, Multimedia Player, dan lain sebagainnya. Contohnya: Kaset, Cd ,Flash Disk, dan lain-lain.

  1. Bahan Ajar Video

Bahan Ajar Video, yakni bahan ajar yang memerlukan alat pemutar yang biasa berbentuk video tape player, VCD player dan sebagainnya. Karena bahan ajar ini hampir mirip dengan bahan ajar audio, maka bahan ajar ini juga memerlukan media rekaman, hanya saja bahan ajar ini dilengkapi dengan gambar. Jadi dalam tampilan , dapat diperoleh sebuah sajian gambar dan suara secara bersamaan. Contohnya: Video, Film, dan lain sebagainnya.

  1. Bahan Ajar (media) komputer

Bahan Ajar (media) komputer, yakni bebagai jenis bahan ajar non cetak yang membutuhkan komputer. Contohnya: Computer Mediated Instruction Dan Computer Based Multimedia Atau Hypermedia.

  • Bahan Ajar Menurut Sifatnya

Bahan ajar menurut sifatnya dapat dibagi menjadi empat macam, hal ini sebagaimana disebutkan Rowntreedalambelawti, dkk; Bahan ajar yang berbasiskan cetak misalnya: famlet, panduan belajar peserta didik, bahan tutorial, buku kerja peserta didik, peta, charts, majalah, koran dan sebagainya.

  1. Bahan ajar yang berbasiskan cetak

Misalnya: Buku Famlet, Panduan Belajar Siswa, Bahan Tutorial, Buku Kerja Siswa, Peta, Charts, Foto bahan dari majalah atau koran, dan lain sebagainnya

  1. Bahan ajar yang berbasiskan teknologi

Misalnya: Audio Cassette, Siaran Radio, Slide, Filmstrips, Film, Video Cassetes, Siaran Televisi, Video Interaktif, Computer Based Tutorial, dan Multi Media

2. Bahan ajar yang dipergunakan untuk praktek atau proyek

Misalnya: Kits Sains, Lembar Observasi, Lembar Wawancara, dan lain sebagainya

3. Bahan ajar yang dibutuhkan untuk keperluan interaksi manusia (terutama untuk keperluan pendidikan jarak jauh)

Misalnya: Telepon, Hand Phone, Video Conferencing, dan lain sebagainnya.

Leave a comment